Bersama rinai hujan malam ini, di pukul 22.54 WIB. Ceritaku akan mengalir pada titik berpisah antara hari kemarin. Hari dimana hati terasa porak-poranda, seperti wilayah yang baru saja dihantam badai bencana alam. Seperti itulah hatiku, kemarin.
Hari itu menjadi satu hari penting dalam perjalanan hidup selama 22 tahun menginjakkan kaki di bumi Allah ini. Kau tahu? Rasaku bercampur, antara haru, bahagia, sedih, kesal, dan segala macam bentuk rasa yang tak dapat aku jelaskan. Namun begitu, kau juga harus tahu bahwa aku sedang tak ingin berlama-lama menulis tentang ini. Untuk sekarang.
Sudah saja. Otakku sedang merajuk, katanya tak mau diganggu. Hatiku juga begitu, tak ingin mempersilahkan orang lain masuk.
Medan, 13 Maret 2019
23.00 Wib
-aku-
Komentar
Posting Komentar