Support System (Hari Anak Nasional)


Kali ini aku sudah tak kuasa lagi. Sudah terlalu lama rasa ini terpendam di benakku. Ingin ku menyuarakan isi hati anak-anak itu. Anak-anak yang kulihat di sekelilingku. Meski secara tersirat. Tepat di hari anak nasional ini, ingin ku ceritakan “sesuatu” yang selama ini ada di kepalaku. Sebelumnya, aku harus mengucapkan SELAMAT HARI ANAK NASIONAL! Semoga anak-anak Indonesia mampu menjadi penerus generasi bangsa yang bermartabat, dan selalu berpikir positif.

Baiklah, kali ini aku sedang berburu waktu di sela-sela matahari ingin terbenam. Sudah lama jari-jariku tak menari di atas keyboard laptop. Ya, hampir dua mingguan lah. Tadinya aku ingin melanjutkan cerita untuk event di website sebelah, tapi ku urungkan karena otakku lebih memaksa untuk masuk ke sini.

Aku ingin berbicara tentang support system, seperti kata orang-orang yang nulis caption di instagram pas lagi lulus sidang atau wisuda. Maksud dari dua kata itu, yang ku tangkap adalah orang-orang yang mendukung keberhasilan seseorang. Begitu bukan? Itu sih setangkapku, setangkapmu entahlah. Tentunya orang-orang itu melingkupi kedua orangtua, saudara, teman, dosen, dan orang-orang yang turut ambil peran di dalamnya. Nah, terlihat di mataku dan terlintas di benakku suatu tanda tanya. Bagaimana jika seseorang atau katakanlah dalam hal ini “anak” tidak memiliki support dari keluarganya? Apalah yang terjadi? Apalah yang harus dilakukannya?

Anak mana yang tidak ingin sukses? Anak mana yang tak ingin membuat orangtuanya bangga? Anak mana yang ingin mengecewakan orangtuanya? Kurasa tidak ada. Setiap anak pasti ingin membuat orangtuanya bangga. Membuat orangtuanya tersenyum bahagia. Setiap anak pasti tidak ingin membuat malu orangtuanya. Benarkah?


Akhir-akhir ini aku sering membaca atau menonton video motivasi, inspirasi dari keberhasilan anak-anak lain di luar sana. Anak-anak yang sudah sukses duluan. Melihatnya bukan untuk membuat nyali menciut. Bukan juga untuk menjadi “bolu”, alias bocah halu. Tapi, untuk membangkitkan semangat dalam mencapai sesuatu. Percayalah, dibalik anak yang sukses ada peluh dan air mata orangtua yang menetes. Dibalik anak yang sukses ada perjuangan jerih payah dari orangtua itu sendiri. Mungkin ada beberapa anak yang berjuang sendiri tanpa campur tangan orangtuanya, tapi bagi anak alangkah indahnya perjalanan menuju sukses jika orangtuapun ikut mendukung dari belakang. Alangkah indahnya jika komunikasi dapat dibentuk untuk merencanakan  sesuatu. Alangkah indahnya jika do’a terus mengalir sampai mencapai akhir. Itulah beberapa yang mungkin ada dipikiran setiap anak-anak ini.

Dari video yang kutonton semalam, aku bisa mendapat pencerahan dari seorang Ibu yang kini anaknya sukses menjadi direktur di aplikasi belajar online nomor satu di Indonesia yang katanya terdapat tiga kunci untuk mencapai sukses, yaitu :
1. Berdo'a ekstrim
2. Belajar ekstrim
3. Bersedekah




Sementara Ibu lain mengatakan bahwa, anak dan orangtua harus bisa menjalin komunikasi yang baik untuk masa depan anak. Orangtua harus mampu mengidentifikasi bakat dan minat anak, kemudian mengkomunikasikannya dengan baik agar tidak ada perseteruan antara kemauan anak dan kemauan orangtua.

Teruntuk anak-anak yang kurang mendapat dukungan dari orangtua, saudara, teman, atau siapapun, jangan pernah berkecil hati. Tutup telinga dan buktikan pada dunia bahwa kamu bisa menjadi apa yang kata mereka tidak bisa. Teguhkan pikiran untuk tetap positif, konsep diri, dan tetap mawas diri. Sekali lagi, niatkan untuk membuat mereka percaya bahwa kamu bisa. 

Untuk anak-anak di luar sana, ternyata hidup ini memang keras sama seperti orang-orang terdahulu. Akupun termasuk dalam kategori “anak” yang kumaksud disini, bersama kita bisa menaklukkan dunia yang fana ini. Melawan rasa takut, dan menjajah diri sendiri untuk terus berjuang tanpa berleha-leha di atas singgasana. 

Selamat Hari Anak Nasional!

Rantauprapat, menjelang shalat magrib
23 Juli 2018, 6.32 P.M

Yuni Choirun Nisa Siregar



By the way,
Happy Comate Day!

Happy Failed Anniversary Coboy Junior!
H A H A H A

Komentar