Selasa pagi yang indah. Morning World! This is my first holiday. Alhamdulillah semeseter 1 sudah berakhir. Ternyata yang ku tunggu selama ini telah tiba. Ya, libur. Aaaaa, senang sekali. Tapi, liburan kali ini sedikit menegangkan karena hasil belum diketahui. Usaha? Sudah. Hahh, banyak-banyak berdoalah kau Yun! :) #PrayforKHS #SaveKalkulus
Mengisi waktu libur, mari kita menulis ria. Btw, wellcome to my beautiful blog. Blognya habis kena renovasi, jadi ada castle-castlenya gituu..
Usut punya usut (?) , beberapa hari lalu seperti aku dapat hantaman kebimbangan. Ketika kiri dan kanan diperdengarkan.
Kiri : Mimpi kalau kamu bisa kayak dia!
Kanan : Ayo Yun, semangat! Masih ada 6 bulan lagi.
Kiri : Ngaca dulu heee, mana mungkin kamu pergi jauh ke sana. Di sini saja kamu tiap hari nelfon mama, minta pulang. Apalagi di sana?
Kanan : Kamu juga punya mimpi. Meski tak bisa, setidaknya kamu mencoba.
Entah siapa yang benar, kiri atau kanan. Keduanya membuatku bingung sendiri. Apa yang terjadi denganku? Mengapa baru sekarang aku merasakan atmospher kegalauan ini?
Aku tahu dia sejak 2011, hingga sekarang. Tahu bukan berarti kenal. Bagaimana aku bisa mengenalnya? Untuk bertemu dengannya saja aku tak pernah. Waktu itu aku masih kelas IX SMP, dan dia masih kelas VI SD. Aku mengikuti semua jejak kariernya, mengetahui banyak tentangnya. Membeli sesuatu yang berbau dengannya, meski aku sadar ini terlalu memaksakan diri. Kadang aku sering tak terkontrol ketika melihatnya, ketika mendengar suaranya, dan ketika tahu semua info yang terjadi padanya. Ini namanya FANGIRLING. Ku tahu dia, ku tahu keluarganya, ku tahu teman-temannya, dan ku tahu siapa perempuan yang sedang dekat dengannya. Haha
Ku tahu kakaknya, kakak yang sering dia panggil dengan sebutan "Teteh". Aku bukan orang sunda yang memanggil kakak dengan sebutan teteh, tapi untuk menyesuaikan aku pun ikut memanggilnya teteh. Namanya Fildza Hasnamudhia. Waktu itu, aku pernah menghayal menjadi seperti dia. Bukan soal paras yang cantik dan rupawan, bukan pula karena dia kakaknya seorang artis terkenal. Tapi karena prestasi yang dia punya. Aku ingin seperti dia, menjadi seorang SKG dari Universitas terkenal di Indonesia, dan akan menjadi seorang future dentist. Itu masih cerita sewaktu kelas X SMA.
Ku urungkan niatku untuk menjadi seperti dia. Aku sadar akan siapa diriku. Tak mungkin juga aku bisa seperti dia. Aku siapa? Dia siapa? Fikirku waktu itu.
Kebimbangan muncul lagi dalam benakku saat kelas XII. Aku ingin menjadi seorang S.Gz lulusan dari sebuah Institut di kota hujan. Aku ingin dan sangat ingin. Entah apa yang menarikku untuk itu, tapi aku ingin menjadi itu. Tak ada dukungan, mungkin karena mereka mengerti akan kondisi dan kemampuanku. Tapi apa salahnya aku bermimpi?
Sejak kecil, jika ditanya apa cita-citamu? Jawabanku adalah menjadi seorang guru. Ya, guru. Tapi anak kecil belum mengerti apa itu cita-cita. Sama halnya denganku waktu dulu. Dan tak ku sangka, ternyata cita-cita Yuyun kecil mulai membuka jalan. Aku berada di sini untuk menjadi guru, di tempat yang tak ku harapkan. Namun kesyukuran tak lupa ku panjatkan karena aku juga tak ingin gagal.
Seiring berjalannya waktu, aku mengenal begitu banyak orang dengan sifat berbeda-beda. Aku mengenal banyak orang lewat dunia nyata bahkan maya. Aku mengenal dia, kakak SMA. Hanya sekali bertemu, dan menjadi akrab lewat sosial media. Aku tahu dia dari dulu, aku pernah bertemu dengannya. Tapi bayangannya masih semu. Kita baru akrab akhir-akhir ini. Aku sering mendengar namanya, dan aku juga tahu bahwa dia menjadi seperti yang ku inginkan.
Dia memberiku sesuatu yang tak pernah ku duga, namun aku pernah memimpikannya. Dia mewujudkan mimpiku. Dia berteman dengan seseorang yang ku panggil teteh. Dia membuatku bahagia. Tak lupa dia membuka fikiranku untuk kembali mencoba mewujudkan mimpiku menjadi seorang SKG. Namun apakah mungkin?
![]() |
Her name teh Ody. |
Komentar
Posting Komentar