Aku Rindu

Setelah sekian lama waktu bergulir. Hatiku kini tersentuh kembali. Tak mengerti tentang perubahan yang terjadi. Aku merasakan sesak itu lagi. Aku bahkan tak mengerti mengapa semakin kini semakin aku melemah. Dahulu aku tak seperti ini. Tak suka baper. Hmmm.. Baper.
Awal memang menyakitkan. Mengetahui sesuatu telah hilang. Menerima kenyataan yang terlampau pahit. Pahit sekali. Kecil, aku tak seperti ini. Aku adalah energi. Besar, energiku semakin habis. Sehingga mendengar satu nyanyian saja aku menangis. Sehingga mendengar lantunan ayat suci saja aku terharu. Sehingga mendengar mereka bercerita tentang keberadaan yang mereka punya hatiku miris. Semua kini menjadi sangat mengharukan. Sepertinya anak kecil tidak lebih cengeng daripada aku. 
Cerita ini bukan baru saja terjadi. Ini sudah berlalu sekian tahun lamanya. Bahkan sudah satu dekade lebih. Tapi mengapa rasa sakit ini tak kunjung hilang? Aku melemah, energiku mulai habis. Mimpiku di masa kecil tak sempat terwujud. Jangankan terwujud, memimpikannya saja aku tak berani. Ah, sudahlah. Jangan biarkan aku menangis lagi. 
7 hari lagi, kufikir itu hari special. Special untukku, kau, dan mereka yang mengingatnya. Aku menuggu untuk kita tuk kembali. Walau ku tahu itu tidak mungkin lagi. Dunia kita berbeda. Bertahun-tahun aku memendam rindu. Memeluk rinduku untuk bertemu kembali. Aku masih dan akan tetap menunggu hingga kita berkumpul lagi. Ketahuilah bahwa aku sangat merindukanmu. 


Special Poetry 

SINAR DI HATIKU
                                                    Karya : Yuni Choirun Nisa Siregar

Di kala senja tenggelam
Gelap menyapa ragaku
Di kala itu pula hatiku hancur
Seberkas sinar di hatiku telah pergi
Gelap ini memporak-porandakan jiwaku
Butiran bening ini jatuh dari pelupuk mataku
Aku, dia, juga mereka menangis syahdu
Aku tak mengerti apa yang terjadi
Yang ku tahu semua sedang berduka
Jantungku terasa nyeri, dadaku kian sesak
Kakiku bergetar, aku tak mampu berdiri lagi
Seberkas sinar di hatiku telah pergi
Matahariku tak lagi menyinari
Dia pergi dan tak kembali



NB : puisinya pernah jadi finalis di LKK UNIMED tapi belum rezeki. Hmmm..


Komentar

Posting Komentar