Rasa Apa Ini??


Tiba-tiba jantungku berdetak dengan lajunya. Rasa itu aneh, tiba-tiba datang dan pergi sesuka hatinya. Perasaanku tak karuan, seketika ku lihat orang-orang di sekelilingku. Ku pandangi mereka satu per satu. Saat itu, saat jam istirahat berlangsung segera ku telefon orang rumahku dan ku pastikan keadaan mereka baik-baik saja. Jantung yang tadinya berdetak kencang kini sudah mulai normal. Akupun bisa melanjutkan pelajaran ku di sekolah lagi.
Keesokan harinya, aku datang ke sekolah dengan rasa suka ria. Tapi, perasaan itu muncul lagi saat aku melihat seseorang di depan mataku.Aku tak berani menatap orang itu, dia begitu menakutkan bagiku. Aku tak tahu mengapa aku tak berani menatapnya? Apakah dia menyeramkan?  Bukan, bukan itu jawabannya.Aku hanya terdiam membisu saat dia mengajakku berbicara. Keringatku bercucuran, dan tanganku mulai dingin.
Dia bertanya padaku "Hey, Rasya! Tugasmu sudah siap?"
Mulutku masih terkunci, ingin aku pergi dan tak menjawab pertanyaannya. Tapi itu tak mungkin, jika aku meninggalkannya berarti aku adalah orang yang sombong, dan tak punya sopan santun. Dengan hati-hati aku menjawab pertanyaannya.
"Hm... Aku sudah mengerjakannya!"
Segera aku berlari pergi menjauh darinya, karena aku tak mau lebih lama lagi  dekat dengannya.
Hari berganti hari, sempat aku berfikir bahwa aku mengidap penyakit jantung koroner, anemia, atau berbagai jenis penyakit jantung lainnya. Tapi ternyata semua dugaan itu salah.
Setiap hari aku merasakan detak jantung yang berbeda saat aku berada di dekat seseorang itu. Ketika dia ada di dekatku jantungku berdegub kencang. Dan ketika dia sudah jauh dari pandangan mataku detak jantungku mulai normal kembali. Sungguh aneh, tapi itulah yang ku rasakan. Jantung ini bagaikan alarm yang menunjukkan bahwa ada bom di sekitarku. Bom yang akan membuatku mati kutu, dan tak bisa berkata-kata lagi.
Setelah sekian lama aku mencari rasa apakah itu, akhirnya aku menemukan jawabanya. Rasa yang selalu menggangguiku, menghantuiku, dan membuatku tak menentu. Aku tak tahu apakah rasa ini sama dengan rasa yang di alami olehnya. Mungkin iya, baru kali ini aku merasakan hal seaneh dan sebingung ini. Mungkin iya, aku adalah seorang anak remaja yang baru melewati masa puber dan satu sisi masih polos. Tak mengenal kata cinta yang teman-temanku sudah mengenalnya. Aku mengenal kata cinta hanya kepada Allah dan Rasul-Nya, Ayah dan Ibuku, serta kepada saudara-saudaraku.
Dan sekarang, aku sudah tahu jawaban dari perasaan yang selama ini ku pendam sendiri. Itu adalah perasaan CINTA. Cinta kepada teman sekelasku yang populer dan di sukai oleh banyak perempuan di sekolahku. Mungkin aku adalah orang yang kesekian dari puluhan bahkan ratusan orang yang menyukainya.
Cinta itu bukan soal dia mnembalas cinta kita, tapi cinta itu dia tahu bahwa kita mencintai dia.:)

Komentar